Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutam Medan, Maret 2021
KEANEKARAGAMAN
JENIS BURUNG UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BIRDWATCHING DI HUTAN MANGROVE PASIR
SAKTI LAMPUNG TIMUR
Dosen
Penanggungjawab :
Dr. Agus Purwoko,
S.Hut., M.Si.
Oleh:
Priskian Arswenta Siboro
191201188
HUT4A
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha
Esa, karena atas berkat dan kasih karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Paper Ekonomi Sumber Daya Hutan ini dengan baik. Paper
Ekonomi Sumber Daya Hutan yang berjudul “Keanekaragaman Jenis Burung Untuk Pengembangan
Ekowisata Birdwatching Di Hutan Mangrove Pasir Sakti Lampung Timur” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan pada Program Studi Kehutanan, Fakultas
Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen penanggungjawab Ekonomi Sumber Daya Hutan yaitu Bapak Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si karena
telah memberikan materi dengan baik dan benar.
Penulis
menyadari bahwa paper
ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk
memperbaiki isi makalah
ini akan sangat penulis hargai.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Medan, Maret 2021
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................. 3
1.3
Tujuan................................................................................................ 3
BAB
II ISI
2.1
Hutan,
Sumber Daya Hutan, dan Manfaat Hutan.............................. 4
2.2
Cara
menginventarisasi jenis burung dihutan mangrove pasir sakti Lampung. 5
2.3
Pemanfaatan keanekaragaman jenis burung dihutan pasir sakti
Lampung Timur....................................................................................... 5
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan........................................................................................ 7
3.2
Saran.................................................................................................. 7
DAFTAR
PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Burung
memiliki manfaat nilai secara ekonomi, salah satunya melalui pengembangan
ekowisata birdwatching. Ekowisata Birdwatching merupakan pengembangan wisata
alternatif yang tidak menimbulkan banyak dampak negatif, baik terhadap
lingkungan maupun kondisi sosial. Hutan mangrove Pasir Sakti memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi, sehingga berpotensi menjadi lokasi ekowisata
birdwatching. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan studi yang
bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung guna pengembangan
ekowisata birdwatching. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah
metode point count dan line transek. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober
sampai November 2019. Hasil penelitian menunjukkan jenis burung yang ditemukan
33 jenis dari 17 famili dengan total 7730 individu dengan tingkat
keanekaragaman (H’) sebesar 2,86 tergolong dalam tingkat sedang dan kesemertaan
(J) sebesar 0,81 yang masuk dalam kondisi stabil.
Birdwatching adalah
kegiatan ekowisata yang sangat populer (Kurnianto dkk, 2013) kegiatan wisata
ini menjadikan spesies burung sebagai daya tarik bagi wisatawan yang terwujud
karena keindahannya, suara/calling-nya atau tingkah lakunya yang menarik (Dalem
dkk, 2014). Burung adalah salah satu jenis satwa liar yang banyak dimanfaatkan
oleh manusia (Adelina dkk, 2016) baik yang dimanfaatkan secara langsung maupun
tidak langsung. Burung merupakan penyeimbang lingkungan dalam komponen
ekosistem karena burung memiliki peran sebagai satwa pemecah biji, penyerbuk
dan predator hama (Ramdhani, 2008; Adelina dkk, 2016). Selain memiliki manfaat
sebagai penyeimbang ekosistem, burung memiliki manfaat dilihat dari nilai
ekonomi (Firdaus dkk, 2014) dan burung juga menjadi sumber inspirasi dan
memberikan kesenangan kepada masyarakat karena nilai keindahan yang dimilikinya
baik suara maupun bulunya (Rusmendro, 2009). Tingginya manfaat burung berlebih
oleh manusia yang mengakibatkan terjadinya tekanan terhadap spesies dan habitat
alami burung (Adelina dkk, 2016).
Kegiatan birdwatching memiliki tujuan
mampu meminimalisir efek negatif terhadap lingkungan dan dapat memberikan
keuntungan ekonomis yang cukup besar bagi masyarakat sekitar bila dikelola
dengan baik, di sisi lain juga bisa memberikan manfaat konservasi bagi jenis
jenis burung yang ada dikawasan. Setiap jenis burung memiliki tempat hidup yang
berbeda beda (Lekipiou dan Nanlohy, 2018) tempat hidup yang disukai oleh satu
jenis burung belum tentu digemari dan sesuai untuk spesies burung yang lain.
Salah satu tempat hidup burung adalah kawasan mangrove. Keberadaan mangrove
dalam suatu wilayah sangat penting karena memiliki potensi secara ekologis dan
ekonomis (Paramita dkk, 2015).
Hutan mangrove memiliki peran penting
sebagai habitat dari berbagai macam jenis ikan, udang, dan kerang kerang karena
dapat banyak sumber nutrien yang penting sebagai sumber makanan bagi banyak
spesies khususnya jenis migratory seperti burung burung pantai (Paramita
dkk, 2015). Kawasan mangrove Indonesia memiliki lebih dari 170 jenis burung
diketahui hidup dikawasan ini, termasuk berbagai jenis yang terancam punah
(Noor dkk, 1999; Malau, 2015). Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang khas
daerah tropis (Wiharso dkk, 2020). Ekosistem mangrove didominasi oleh tumbuhan
yang khas disepanjang pesisir pantai dan sepanjang sungai. Hutan Mangrove Pasir
Sakti dilihat dari keberadaan satwa yang ada, Mangrove Pasir Sakti lebih
didominasi oleh berbagai jenis burung (Harianto dkk, 2015).
Hutan Mangrove Pasir Sakti memiliki
potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata terutama Birdwatching,
dikarenakan kawasan tersebut memliki keanekaragaman jenis burung yang sangat
melimpah. Untuk menentukan kualitas dan tingkat kerusakan lingkungan dapat
dilihat dari keanekaragaman jenis burung yang ada di wilayah tersebut (Sari
dkk, 2020) jika keanekaragaman jenis burung di wilayah tersebut beranekaragam
maka kualitas lingkungan akan semakin baik. Berdasarkan hal tersebut, maka
perlu dilakukan studi mengenai keanekaragaman jenis burung dikawasan ini untuk
menyediakan data dasar tentang jenis jenis burung yang ada dikawasan mangrove
yang kedepannya dapat dikaji potensinya sebagai daya tarik ekowisata khususnya
birdwatching. Melalui pengembangan wisata ini diharapkan bisa memberikan
pendapatan kepada masyarakat sekitar dan dapat berkontibusi positif dalam
pelestarian alam termasuk burung dan ekosistemnya.
1.1 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan hutan, sumber
daya hutan, dan manfaat hutan?
2.
Bagaimana
cara kita menginventarisasi jenis burung dihutan mangrove pasir sakti Lampung
Timur?
3.
Bagaimana
pemanfaatan keanekaragaman jenis burung dihutan pasir sakti Lampung Timur?
1.2 Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui apa itu hutan, sumber daya alam hutan, dan manfaat
hutan
2.
Untuk mengetahui cara menginventarisasi jenis burung dihutan mangrove
pasir sakti Lampung Timur
3.
Untuk
mengetahui pemanfaatan keanekaragaman jenis burung dihutan pasir sakti Lampung
Timur
ISI
2.1 Hutan,
Sumber Daya Hutan, dan Manfaat Hutan
Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999, hutan adalah suatu
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan fungsinya hutan dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu hutan lindung, hutan produksi dan hutan konservasi. Keberadaan
hutan menjadi potensi sumber daya alam yang menguntungkan bagi devisa negara.
Di samping itu hutan memiliki aneka fungsi yang berdampak positif terhadap
kelangsungan kehidupan manusia. Secara tidak langsung, fungsi hutan antara lain
penghasil oksigen (O2), penyerap karbondioksida (CO2), penyimpan air, memiliki
jenis kekayaan dari berbagai flora dan fauna, mencegah erosi dan tanah longsor,
dan memberikan sumbangan alam yang cukup besar bagi devisa negara terutama di
bidang industry.
Sumber daya hutan
dimaknai sebagai sumberdaya alam yang memiliki nilai ekonomi, religius, politik,
sosial dan budaya. Oleh karena itu, kelangsungan hidup dari masyarakat dan
hutan sangat tergantung dari ketersediaan sumberdaya hutan yang ada di sekitar
lingkungannya.
Hutan merupakan
sumberdaya alam yang memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan manusia, baik
manfaat tangible yang dirasakan secara langsung, maupun intangible yang
dirasakan secara tidak langsung. Manfaat langsung seperti penyediaan kayu,
satwa, dan hasil tambang. Sedangkan manfaat tidak langsung seperti manfaat
rekreasi, perlindungan dan pengaturan tata air, pencegahan erosi. Keberadaan
hutan, dalam hal ini daya dukung hutan terhadap segala aspek kehidupan manusia,
satwa dan tumbuhan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya kesadaran manusia
akan arti penting hutan di dalam pemanfaatan dan pengelolaan hutan.
2.2 Cara
menginventarisasi jenis burung dihutan mangrove pasir sakti Lampung
Inventarisasi
keberadaan jenis burung yang potensial dijadikan objek wisata birdwatching
dilakukan dengan menggunakan metode observasi langsung yaitu menggunakan metode
point count dan metode line transect (Bibby dkk, 2000; Kurniawan,
2016).
2.3 Pemanfaatan
keanekaragaman jenis burung dihutan pasir sakti Lampung
Timur
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, keberadaan jenis burung di Hutan Mangrove
Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur, dijumpai sebanyak 33 jenis burung dengan
total 7730 individu yang berasal dari 17 famili. Keanekaragaman jenis berhubungan
dengan keseimbangan dalam komunitas. Jika nilai kenekaragaman tinggi, maka
keseimbangan dalam komunitas tersebut juga tinggi. Lain hal nya dengn nilai
indeks kesamarataan spesies. Nilai indeks kesamarataan dapat menggambarkan
kestabilan suatu komunitas, yaitu apabila angka nilai kesamarataan diatas 0,75
maka dikatakan komunitas stabil. Bila semakin kecil nilai indeks kesamarataan
spesies maka penyebaran spesies tidak merata, artinya dalam komunitas ini tidak
ada spesies yang mendominasi sehingga kemungkinan tidak adanya persaingan dalam
mencari kebutuhan hidup (Pratiwi, 2014). Dari data yang diperoleh nilai indeks
kesamarataan secara keseluruhan di Hutan Mangrove Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur dengan nilai 0,81.
Indeks keanekaragaman yang tinggi akan berpengaruh pada indeks kesamarataan
individu bila dihubungkan dengan jumlah individu yang ada.
Tingkat keanekaragaman didapatkan (2,86) maka hasil
termasuk tergolong dalam keanekaragaman sedang (1<H’<3) serta
kesemerataan (0,81) dalam kondisi stabil (0<J<1). Indeks keanekaragaman
dan indeks kesamarataan burung indeks dimasing masing titik pengamatan dengan
titik hitung yang berbeda. Berdasarkan
parameter indeks keanekaragaman Shanon-Wiener (H’) secara keseluruhan
keanekaragaman jenis burung di Hutan Mangrove Pasir Sakti Kabupaten Lampung
Timur tergolong sedang (1<H’<3). Hal ini disebabkan karena ketersediaan
pakan yang cukup memenuhi bagi burung, menurut (Simanjutak dkk, 2013) kondisi
habitat sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keanekaragaman spesies
burung, indeks keanekaragaman juga dapat digunakan untuk mengukur stabilitas
komunitas yaitu kemampuan komunitas untuk menjaga kondisi tetap stabil meskipun
ada gangguan terhadap komponen komponennya (Soegianto, 1994; Indriyanto,2006).
Keanekaragaman jenis berhubungan dengan keseimbangan
dalam komunitas. Jika nilai kenekaragaman tinggi, maka keseimbangan dalam
komunitas tersebut juga tinggi. Lain hal nya dengn nilai indeks kesamarataan
spesies. Nilai indeks kesamarataan dapat menggambarkan kestabilan suatu
komunitas, yaitu apabila angka nilai kesamarataan diatas 0,75 maka dikatakan
komunitas stabil. Bila semakin kecil nilai indeks kesamarataan spesies maka
penyebaran spesies tidak merata, artinya dalam komunitas ini tidak ada spesies
yang mendominasi sehingga kemungkinan tidak adanya persaingan dalam mencari
kebutuhan hidup (Pratiwi, 2014).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Burung memiliki manfaat
nilai secara ekonomi, salah satunya melalui pengembangan ekowisata
birdwatching. Ekowisata Birdwatching merupakan pengembangan wisata alternatif
yang tidak menimbulkan banyak dampak negatif, baik terhadap lingkungan maupun
kondisi sosial. Hutan mangrove Pasir Sakti memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi, sehingga berpotensi menjadi lokasi ekowisata birdwatching. Berdasarkan
hal tersebut, maka perlu dilakukan studi yang bertujuan untuk mengetahui
keanekaragaman jenis burung guna pengembangan ekowisata birdwatching. Hutan
Mangrove Pasir Sakti dijumpai sebanyak 33 jenis burung dengan total 7730
individu yang berasal dari 17 famili dengan tingkat keanekaragaman didapatkan
(2,86) maka hasil termasuk tergolong dalam keanekaragaman sedang (1<H’<3)
serta kesemerataan (0,81) dalam kondisi stabil (0<J<1).
Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil
penelitian ini dengan potensi yang ada di Hutan Mangrove Pasir Sakti baik dari
keanekaragaman jenis burung, dan keanekaragaman jenis tanaman segera
direalisasikan menjadi tempat ekowisata yang berbasis masyarakat. Serta harapan
nya pihak pemerintah ikut turun tangan dalam meralisasikan nya, baik memberikan
fasilitas fasiitas yang memadai untuk dijadikan nya tempat wisata.
DAFTAR
PUSTAKA
Adelina, M.
Harianto, S.P. Nurcahyani, N. 2016. Keanekaragaman Jenis Burung di Hutan Rakyat
Pekon Kelungu Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari.
Vol 4 No.2.
Bibby, C., M. Jones., dan
S. Marsden. 2000. Teknik Ekspedisi Lapang: Survei Burung. Buku. BirdLife
International-Indonesia Programme. Bogor. 179 hlm.
Dalem, I N. Widana, dan
I. A. Trisna E.P. 2014. Burung Sebagai Atraksi Ekowisata di Kawasan Pariwisata
Ubud Bali. Jurnal Bumi Lestari. Volume 14(2): 125-132.
Fachrul, M. F. 2007. Metode
Sampling Bioekologi. Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 208p.
Firdaus, A.B, Setiawan,
A. Rustianti, E.L. 2014. Keanekaragaman Burung di Repong Damar Pekon Pahmungan
Kecamatan Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Sylva Lestari.
Vol 2 No.2.
Harianto, S.P,
Dewi,B.S,dan Wicaksono,M.D. 2015. Mangrove Pesisir Lampung Timur Upaya
Rehabilitasi dan Peran Serta Masyarakat. Lembaga Penelitian Universitas
Lampung. Universitas Lampung.
Kurniawan, E. 2016. Studi
Wisata Pengamatan Burung (Birdwatching) Di Lahan Basah Desa Kibang Pacing
Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. (Skripsi).
Jurusan Kehutanan.Universitas Lampung. Bandar Lampung. 52 hlm.
Terimakasih atas informasinya, sungguh sangat membantu :)
BalasHapusTerimaKaish yahh 💙
Hapusbagusss
BalasHapusTerima Kasih
HapusMantap sangat informatif
BalasHapusMantap Praku , Jaya selalu
BalasHapusTerima Kasih Praku
HapusBagus tingkat kan terus p
BalasHapusTerima Kasih Firda
HapusNice
BalasHapusThanks Ya
HapusTerimakasih Atas Postingannya.
BalasHapusSangat Membantu👍👍👍
Terima Kasih Ya
HapusInformatif dan Jelas . Terimakasih buat penulis
BalasHapusTerima Kasih Ya
HapusMantap
BalasHapusMakasih chant
HapusTerimakasih untuk yang membuat blog ini, bagus sekali
BalasHapusTerima Kasih Tarica
HapusMantap 👍
BalasHapusTerima Kasih Bangda
HapusTerima kasih atas Infonya..
BalasHapusSangat baik untuk menambah ilmu..
Terima Kasih Ya
HapusInfo yang bagus
BalasHapusmakasih praku
HapusInformasi yang sangat bermanfaat
BalasHapus🔥🔥🔥
Terima Kasih Johan
HapusTerimakasih atas informasinya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima Kasih ya
HapusNice one brou
BalasHapusMantapp poll. Semongko🔥
BalasHapusmakasih ya
Hapusbagus infonya.. thanks author
BalasHapusmakasih ya ra
HapusMantap
BalasHapusmakasih lekku
HapusMantapp
BalasHapusmakasih ya
HapusSangat bermanfaat
BalasHapusTerima Kasih ya kak
HapusInfonya sangat bermanfaat, menambah wawasan
BalasHapusTerima Kasih ya satri
HapusInformasi yang jelas dan sangat rinci . Good job
BalasHapusmauliate godang laeku
HapusMantap
BalasHapusmakasih ya
HapusKeep spirit & inspiring other brada.
BalasHapusbig thanks
HapusMantap
BalasHapusmakasih ya nat
HapusNice
BalasHapusTerima Kasih ya bang
HapusWah saya sangat bersemangat setelah membaca blog ini, Untung saya tidak ke go b**k
BalasHapushahaha thanks ya to
HapusMantapp praa, infonya sangat berguna
BalasHapusMauliate praku
HapusNice yak
BalasHapusthanks sanak
HapusWah, keren, saya suka saya suka
BalasHapusthanks sanak
HapusMantap informatif sekali
BalasHapusmakasih ya
HapusTerima Kasih ya
BalasHapusNice and clear info ...good job
BalasHapusthank you
HapusGood job broth
BalasHapusMauliate Laeku
BalasHapusMantap Bosque
BalasHapusmakasih zak
HapusMantap
BalasHapusmakasih sam
HapusMantap, nice info
BalasHapusmakasih ya
Hapusbisalah
BalasHapusBagus👍
BalasHapusmantap
BalasHapusmakasih ya
HapusMantapp
BalasHapusSangat baguss
BalasHapusmakasih ya
Hapusmantap betul
BalasHapushaha makasih ya syah
HapusBagus, informatif sekali
BalasHapusmakasih ya man
BalasHapusMantapp
BalasHapusmakasih ya
Hapusmakasih ya
BalasHapusniceeeeee
BalasHapusthanks cs kuuuuu
HapusWah sangat membantu sekali informasinya, terimakasih yaa.. Semoga sukses
BalasHapusTerima Kasih anggi
HapusSangat bagus
BalasHapusLaporan yang bagus, semangat bapak priskian
BalasHapusKerennn kerennn. Sangat bermanfaat
BalasHapusGILAKSIH, KEREN PARAH INI 🔥🔥🔥🔥
BalasHapusBagus banget
BalasHapusTema dan isi nya kerenn
BalasHapusWah.. trimakasih infonya..
BalasHapusBagus dan bermanfaat sekalu👍👍
BalasHapusNice 👍
BalasHapusIzin jadi referensi ya
BalasHapusmantap
BalasHapusHem bagus. Informasi yang sangat jeles. Semangat
BalasHapusBagus kali , mantap
BalasHapusMantap Aweng , sukses bng
BalasHapusterimakasih atas infonya sanak, sangat menarik.
BalasHapus